Mungkin masih banyak dari Kaum Muda Katolik yang belum tahu apa sih "MAFITA" itu? kok ada mudika "MAFITA"? PIA "MAFITA"? kenapa memakai kata "MAFITA" bukan yang lain?
Disini kita akan membahas sedikit mengenai mengapa kita menggunakan nama "MAFITA". Kata "MAFITA" sebenarnya diambil dari menyingkat kalimat "MATRIS FILIO DICAITA" (teman teman bisa menemui tulisan itu di atas pintu masuk Gereja Santa Perawan Maria Purworejo). Pada umumnya, orang menterjemahkan kalimat itu secara mudah menjadi "Dipersembahkan kepada Santa Perawan Maria, Bunda Allah". Dalam beberapa buku resmi yang pernah dibuat (misalkan buku kenangan Pasca Windu maupun 65 tahun Paroki), terjemahan itu pula yang digunakan. Padahal menurut tata bahasa yang benar, kalimat itu berarti "Dipersembahkan keada Putera (dari) Sang Bunda". Tekanan utama dari kalimat tersebut justru ada pada kata "Putera" sebagai yang dituju untuk menerima persembahan, sementara kata "Bunda" mau menjelaskan kata "Putera" itu sendiri.(pertanyaan "Putera siapa?" akan dijawab dengan "Putera dari Bunda!").
Kalau demikian, sebenarnya gereja ini dipersembahkan kepada Yesus sendiri. Hal itu lebih dipertegas kalau kita memperhatikan bahwa lukisan kaca asli yang dipasang diatas pintu utama adalah lukisan wajah Yesus. Setelah lukisan itu pecah diganti dengan kaca baru tapi gambarnya sudah berubah menjadi gambar Bunda Maria. Agaknya hal itu terjadi akibat kesalahan memahami kalimat tersebut.
Lalu apa hubungannya dengan nama pelindung "Santa Perawan Maria"? Pendiri gereja adalah imam - imam tarekat MSC yang berdevosi kepada Maria Bunda Hati Kudus. Peranan Maria dalam Gereja ingin ditonjolkan secara khas sehingga gereja ini dipersembahkan keada Anak dari Sang Bunda. Juga mau ditunjukan bahwa bagaimana pun juga, gereja ini pertama tama mau dipersembahkan kepada Sang Putera! Dengan kata lain, per Mariam ad Iesum : Melalui Maria sampai kepada Yesus.
Hal yang perlu diluruskan adalah bahwa pelindung Gereja Purworejo adalah Santa Perawan Maria. Hal itu tidak harus dihubungkan langsung dengan tulisan yang ada diatas pintu utama, yaitu "MATRIS FILIO DICAITA". Dengan demikian, kalimat itu pun tidak perlu dan tidak boleh dipaksakan dalam penterjemahannya demi mendukung nama pelindung itu.
Nah...! begitulah asal mula nama "MAFITA" yang kita gunakan sampai saat ini....:)
Sumber : Buku "Kenangan Penuh Syukur 75 tahun Paroki Santa Perawan Maria Purworejo" hal. 70
Tidak ada komentar:
Posting Komentar