Banyak orang Katolik diserang oleh mereka yang mengatakan "Yesus tidak mendirikan Gereja!"
"Katolik itu buatan Romawi, bukan Yesus!"
"Katolik itu ga ada di Alkitab!"
Bagaimana orang Katolik menanggapinya? Apa benar pernyataan tersebut.. Mari lihat kembali Kitab Suci dan Sejarah Gereja..
Istilah ‘katolik‘ merupakan istilah yang sudah ada sejak abad awal,
yaitu sejak zaman Santo Polycarpus (murid Rasul Yohanes) untuk
menggambarkan iman Kristiani,[1] bahkan pada jaman para rasul,
sebagaimana dicatat dalam Kitab Suci. Kis 9:31 menuliskan asal mula kata
Gereja Katolik (katholikos) yang berasal dari kata “Ekklesia Katha
Holos“. Ayatnya berbunyi, “Selama beberapa waktu jemaat di seluruh
Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu
dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah
besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.” (Kis 9:31). Di sini
kata “Katha holos atau katholikos; dalam bahasa Indonesia adalah jemaat/
umat Seluruh/ Universal atau Gereja Katolik, sehingga kalau ingin
diterjemahkan secara konsisten, maka Kis 9:31, bunyinya adalah, “Selama
beberapa waktu Gereja Katolik di Yudea, Galilea, dan Samaria berada
dalam keadaan damai. Gereja itu dibangun dan hidup dalam takut akan
Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan
Roh Kudus.”
Namun nama ‘Gereja Katolik’ baru resmi digunakan pada
awal abad ke-2 (tahun 107), ketika Santo Ignatius dari Antiokhia
menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat di Smyrna 8, untuk menyatakan
bahwa Gereja Katolik adalah Gereja satu-satunya yang didirikan Yesus
Kristus, untuk membedakannya dari para heretik pada saat itu -yang juga
mengaku sebagai jemaat Kristen- yang menolak bahwa Yesus adalah Allah
yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia. Ajaran sesat itu adalah
heresi/ bidaah Docetisme dan Gnosticisme. Dengan surat tersebut, St.
Ignatius mengajarkan tentang hirarki Gereja, imam, dan Ekaristi yang
bertujuan untuk menunjukkan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada
ajaran yang diajarkan oleh Kristus. Demikian penggalan kalimatnya, “…Di
mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana
ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik….”[2]. Sejak
saat itu Gereja Katolik memiliki arti yang kurang lebih sama dengan yang
kita ketahui sekarang, bahwa Gereja Katolik adalah Gereja universal di
bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai
dengan yang diajarkan Kristus.
Kata ‘Katolik’ sendiri berasal
dari bahasa Yunani, katholikos, yang artinya “keseluruhan/ universal“;
atau “lengkap“. Jadi dalam hal ini kata katolik mempunyai dua arti,
yaitu bahwa:
1) Gereja yang didirikan Yesus ini bukan hanya milik
suku tertentu atau kelompok eksklusif yang terbatas; melainkan mencakup
‘keseluruhan‘ keluarga Tuhan yang ada di ‘seluruh dunia’, yang merangkul
semua, dari setiap suku, bangsa, kaum dan bahasa (Why 7:9).
2)
Kata ‘katolik’ juga berarti bahwa Gereja tidak dapat memilih-milih
doktrin yang tertentu asal cocok sesuai dengan selera/ pendapat pribadi,
tetapi harus doktrin yang setia kepada ‘seluruh‘ kebenaran. Rasul
Paulus mengatakan bahwa hakekatnya seorang rasul adalah untuk menjadi
pengajar yang ‘katolik’ artinya yang “meneruskan firman-Nya (Allah)
dengan sepenuhnya…. tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang
kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada
kesempurnaan dalam Kristus.” (Kol 1:25, 28)
Maka, Gereja Kristus
disebut sebagai katolik (universal) sebab ia dikurniakan kepada segala
bangsa, oleh karena Allah Bapa adalah Pencipta segala bangsa. Sebelum
naik ke surga, Yesus memberikan amanat agung agar para rasulNya pergi ke
seluruh dunia untuk menjadikan semua bangsa murid-muridNya (Mat 28:
19-20). Sepanjang sejarah Gereja Katolik menjalankan misi tersebut,
yaitu menyebarkan Kabar Gembira pada semua bangsa, sebab Kristus
menginginkan semua orang menjadi anggota keluarga-Nya yang universal
(Gal 3:28). Kini Gereja Katolik ditemukan di semua negara di dunia dan
masih terus mengirimkan para missionaris untuk mengabarkan Injil. Gereja
Katolik yang beranggotakan bermacam bangsa dari berbagai budaya
menggambarkan keluarga Kerajaan Allah yang tidak terbatas hanya pada
negara atau suku bangsa yang tertentu.
Namun demikian, nama
“Gereja Katolik” tidak untuk dipertentangkan dengan istilah “Kristen”
yang juga sudah dikenal sejak zaman para rasul (lih. Kis 11:26). Sebab
‘Kristen’ artinya adalah pengikut/murid Kristus, maka istilah ‘Kristen’
mau menunjukkan bahwa umat yang menamakan diri Kristen menjadi murid
Tuhan bukan karena sebab manusiawi belaka, tetapi karena mengikuti
Kristus yang adalah Sang Mesias, Putera Allah yang hidup. Umat Katolik
juga adalah umat Kristen, yang justru menghidupi makna ‘Kristen’ itu
dengan sepenuhnya, sebab Gereja Katolik menerima dan meneruskan seluruh
ajaran Kristus, sebagaimana yang diajarkan oleh Kristus dan para rasul,
yang dilestarikan oleh para penerus mereka.
Catatan Kaki:
Disarikan dari New Catholic Encyclopedia, Buku ke-3 (The Catholic
University of America, Washington, DC, copyright 1967, reprinted 1981),
hal. 261
St. Ignatius of Antioch, Letter to the Smyrnaeans, 8
Sumber:
www.katolisitas.org